Printer termal mewakili kelas teknologi pencetakan unik yang beroperasi secara berbeda dari printer inkjet atau laser tradisional. Mereka menawarkan metode pencetakan tanpa kontak dan bebas tinta, yang tidak hanya hemat biaya namun juga efisien dan ramah lingkungan. Berikut penjelasan mendalam tentang cara kerja printer termal:
Elemen Pemanas Semikonduktor:
Inti dari printer termal adalah kepala cetaknya, yang dilengkapi dengan elemen pemanas semikonduktor. Elemen-elemen ini, ketika dipanaskan, menghasilkan panas hampir seketika. Panas ini sangat penting untuk proses pencetakan karena memicu reaksi perubahan warna pada kertas termal.
Aktivasi Panas:
Kertas termal, juga dikenal sebagai kertas termosensitif, dilapisi dengan lapisan khusus yang bereaksi terhadap panas. Lapisan ini mengandung pewarna tidak berwarna (disebut juga pewarna leuco) dan bahan pengembang. Ketika elemen pemanas kepala cetak bersentuhan dengan kertas termal, panas akan mengaktifkan reaksi kimia yang menyebabkan pewarna berubah warna, membentuk teks atau gambar yang diinginkan.
Suhu dan Reaksi:
Kecepatan reaksi perubahan warna bergantung pada suhu. Pada suhu di bawah 60°C, kertas mungkin memerlukan waktu lama, bahkan bertahun-tahun, untuk menjadi gelap. Namun, ketika suhu mencapai 200°C, reaksi terjadi dalam hitungan mikrodetik. Printer secara selektif menerapkan panas ke area tertentu pada kertas termal, menciptakan pola yang diperlukan.
Mekanisme Pemanasan Elektronik:
Elemen pemanas pada print head disusun dalam pola dot matriks dan dikendalikan oleh sirkuit logika printer. Ketika diaktifkan, mereka menghasilkan gambar pada kertas termal yang sesuai dengan pola elemen pemanas. Sirkuit yang sama yang mengontrol elemen pemanas juga mengatur pengumpanan kertas, memungkinkan pencetakan gambar di seluruh lebar kertas atau label.
Komponen Kimia Kertas Termal:
Reaksi perubahan warna pada kertas termal melibatkan dua komponen utama: pewarna tidak berwarna dan pengembang. Pewarna tidak berwarna yang umum termasuk Crystal Violet Lactone (CVL), sistem fluoran, dan Benzoyl Leucine Methyl Blue (BLMB). Pengembang biasanya terdiri dari asam para-hidroksibenzoat atau esternya, asam salisilat, atau sulfonat aromatik.
Proses Pencetakan:
Ketika kertas termal dipanaskan, pewarna dan pengembang yang tidak berwarna mengalami reaksi kimia yang menghasilkan pewarnaan. Reaksi inilah yang memungkinkan teks dan gambar muncul di atas kertas saat digunakan pada mesin faks atau printer thermal. Jenis pewarna tidak berwarna yang digunakan menentukan warna teks yang dicetak, bisa biru, ungu, hitam, atau corak lainnya.
Keunggulan Dibandingkan Printer Dot Matrix:
Dibandingkan dengan printer dot matriks, printer thermal menawarkan beberapa keunggulan, antara lain kecepatan pencetakan yang lebih cepat, tingkat kebisingan yang lebih rendah, hasil cetakan yang lebih jelas, dan kemudahan penggunaan. Namun, kertas tersebut terbatas pada jenis kertas termal tertentu dan tidak dapat mencetak formulir multi-bagian atau dokumen arsip yang memerlukan penyimpanan jangka panjang.
Karena persyaratan khusus untuk kertas termal dan keterbatasan dalam pengawetan dokumen, printer termal paling cocok untuk aplikasi yang memerlukan pencetakan satu salinan berkecepatan tinggi, seperti di bidang ritel untuk kuitansi, di bidang perawatan kesehatan untuk catatan pasien, dan di bidang logistik. untuk label.
Printer termal menawarkan solusi pencetakan yang cepat dan efisien untuk lingkungan di mana penggunaan kertas khusus dan kebutuhan akan pencetakan satu lembar yang cepat dapat diterima. Teknologi ini mengandalkan kontrol suhu dan reaksi kimia yang tepat untuk menghasilkan keluaran yang jelas dan mudah dibaca tanpa memerlukan tinta atau toner.
Hak Cipta © 2024 Zhuhai Zywell Technology Co., Ltd. - www.zywell.net Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.粤ICP备2022019545号